Daftar nama 100 orang paling berpengaruh itu
selengkapnya adalah :
1.
|
Nabi
Muhammad SAW
|
51.
|
Umar
bin Khatab
|
2.
|
Isaac
Newton
|
52.
|
Asoka
|
3.
|
Nabi
Isa
|
53.
|
Sam
Augustine
|
4.
|
Buddha
|
54.
|
Max
Planck
|
5.
|
Confucius
|
55.
|
John
Calvin
|
6.
|
Saint
Paul
|
56.
|
William
Morton
|
7.
|
Thai
Lun
|
57.
|
William
Harvey
|
8.
|
Johan
Gutemberg
|
58.
|
Antoine
Becquerel
|
9.
|
Christopher
Columbus
|
59.
|
Greger
Mendel
|
10.
|
Albert
Einstein
|
60.
|
Joseph
Lister
|
11.
|
Karl
Marx
|
61.
|
Nicholas
August Otto
|
12.
|
Louis
Pasteur
|
62.
|
Louis
Daguerre
|
13.
|
Galileo
Galilei
|
63.
|
Joseph
Stalin
|
14.
|
Aristoteles
|
64.
|
Rene
Descartes
|
15.
|
V.I.
Lenin
|
65.
|
Julius
Caesar
|
16.
|
Nabi
Musa
|
66.
|
Francisco
Pizarro
|
17.
|
Charles
Darwin
|
67.
|
Hernando
Cortes
|
18.
|
Chin
Huang Ti
|
68.
|
Ratu
Isabella I
|
19.
|
Agustus
Caesar
|
69.
|
William
the Congqueror
|
20.
|
Mao
Tse-tung
|
70.
|
Thomas
Jefferson
|
21.
|
Genghis
Khan
|
71.
|
Jean
Jacques Rousseau
|
22.
|
Euclid
|
72.
|
Edward
Jenner
|
23.
|
Martin
Luther
|
73.
|
Wilhelm
Rontgen
|
24.
|
Nicolas
Copernicus
|
74.
|
Johan
Sebastian Bach
|
25.
|
James
Watt
|
75.
|
Lau-tzu
|
26.
|
Constantine
the Great
|
76.
|
Enrico
Ferni
|
27.
|
George
Washington
|
77.
|
Thomas
Maltus
|
28.
|
Michael
Faraday
|
78.
|
Francis
Bacon
|
29.
|
James
Clerk Maxwell
|
79.
|
Voltaire
|
30.
|
Orville
dan Wilbur Wright
|
80.
|
John
F. Kennedy
|
31.
|
Antoine
Laurent Lavoisier
|
81.
|
Gregory
Pincus
|
32.
|
Sigmund
Freud
|
82.
|
Sui
Wen Ti
|
33.
|
lskandar
Zulkarnaen
|
83.
|
Mani
(Manes)
|
34.
|
Napoleon
Bonaparte
|
84.
|
Vasco
da Gama
|
35.
|
Adolf
Hitler
|
85.
|
Charlemagne
|
36.
|
William
Shakespeare
|
86.
|
Cyrys
the Great
|
37.
|
Adam
Smith
|
87.
|
Leonard
Euler
|
38.
|
Thomas
Edison
|
88.
|
Nicollo
Machiavelli
|
39.
|
Anton
van Leuwenhoek
|
89.
|
Zoroaster
|
40.
|
Plato
|
90.
|
Menes
|
41.
|
Gugleilmo
Marconi
|
91.
|
Peter
the Great
|
42.
|
Ludwig
van Beethoven
|
92.
|
Mencius
|
43,
|
Werner
Heisenberg
|
93.
|
John
Dalton
|
44.
|
Alexander
G Bell
|
94.
|
Homer
|
45.
|
Alexander
Fleming
|
95.
|
Ratu
Elizabeth I
|
46.
|
Simon
Bolivar
|
96.
|
Justinian
I
|
47.
|
Oliver
Cromwell
|
97.
|
Johannes
Kepler
|
48.
|
John
Locke
|
98.
|
Pablo
Picasso
|
49.
|
Michelangelo
|
99.
|
Mahavira
|
50.
|
Pans
Urban II
|
100.
|
Niels
Bohr
|
Nabi
Muhammad SAW
menempati kedudukan nomor satu daftar manusia yang paling berpengaruh dalam
panggung sejarah dunia, dihitung sampai sekarang.
Hal
ini dinyatakan oleh Michael H. Hart, seorang ahli astronomi dan ahli sejarah
terkenal di Amerika Serikat dalam bukunya "The 100" yang terbit
baru-baru Amerika Serikat.
Menurut
Michael Hart, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berpengaruh di
antara milyaran penduduk dunia, karena ia adalah satu-satunya manusia yang
berhasil secara luar biasa baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan
Berikut alasan Michael mengapa Nabi Muhammad SAW menempati
posisi pertama:
“Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama
daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara
pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang
pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah
yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama
maupun ruang lingkup duniawi.
Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan
menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat
yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif.
Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan
mendalam serta berakar.
Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini
merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat
peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik
bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak
selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang
paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu
pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi
sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa
Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua
puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun,
sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk
keluarbiasaannya sebagai manusia.
Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali
penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama
Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama
kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero
alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang
Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar
kepercayaan yang benar.
Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada
kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai
tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut,
penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun
622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara
Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang
cukup meyakinkan.
Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan
Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah
pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh
pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada
tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur,
serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir
tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku
penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan
luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala
Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif
seantero Jazirah Arabia bagian selatan.
Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit
yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa
tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka
tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah
pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah,
berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil
itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah
manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids
yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur
dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.
Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu
menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara
semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan
Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine,
dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat
menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.
Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat Nabi
dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan
tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu
habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok
ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di
Spanyol.
Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat
habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur
dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri
Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya
dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan
ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari
perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah
empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun
penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan
berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.
Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen.
Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut
kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui
peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh
orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran
kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai
utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad
lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam
bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara
serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor
pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu
menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.
Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap
sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya
pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa
penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika
diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya
dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan
menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada
dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan
jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap
Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok
moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St.
Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan
penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.
Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi
Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan
pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada
Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari
wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian
dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat.
Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad
serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak
ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih
dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit
banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan
perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam
Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung
jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad
setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.
Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata
pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan
pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh
kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.
Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu
bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka.
Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri
dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi,
misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak
ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa
penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan
dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok
berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya
ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan,
dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah
yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan
Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan
oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab
yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan
bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan
kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan
sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang
berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3.
Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu
saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat
sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka
masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri
berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam
sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah
barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang
mengambil langkah embargo minyak.
Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa
Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia
hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak
terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh
diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah
manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.”
Sumber: Michael H. Hart - The 100
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar